Postingan

Featured post

Muqaddimah Ilmu Nahwu

  MUQADDIMAH ILMU NAHWU 1. PENGERTIAN             1.1 Bahasa             Kalimat   نحو   dalam bahasa arab mencangkup atas beberapa makna :             a. الجهة   (Arah) Seperti ucapan : ذهبت نحو فلان “Aku pergi menuju arah fulan”             b. الشبه   dan   المثال (Serupa dan Seperti) Sebagaimana ucapan :     محمد نحو علي     Artinya “Muhammad itu serupa/seperti Ali” 1.2 Istilah Kalimat   نحو   memiliki istilah yang diberikan oleh para ulama sebagai berikut : العلم بالقواعد التي يعرف بها احكام اواخر الكلمة العربية في حال تركيبها : من الاعراب والبناء وما يتبع ذلك “Ilmu dengan Kaidah – Kaidah yang dengannya dapat diketahui hukum – hukum akhir kalimat (kata) dalam bahasa arab pada keadaan   susunan kata tersebut berupa I’rob (perubahan)   dan Bina’ (Tetapnya satu keadaan) kata dan apa – apa yang menyertainya” 2. Pembahasan Pembahasan dalam ilmu nahwu ialah kalimat al arabiyyah (Kata – Kata dalam Bahasa Arab ) dari sisi pembahasan yang berkaitan tentang keadaa

PERINTAH BERPEGANG TEGUH KEPADA AS SUNNAH

Gambar
PERINTAH BERPEGANG TEGUH KEPADA AS SUNNAH Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengutus Rasulullah Shollallahu A’laihi Wa sallam kecuali sebagai Suri Tauladan bagi kehidupan manusia, Selebih – lebihnya untuk Kaum Muslimin. Sangat menyedihkan bila ada seorang muslim yang menjadikan orang – orang yang buruk agamanya bahkan menjadi seorang yang kafir sebagai suri tauladan bagi kehidupannya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala Memerintahkan kepada kita agar mengikuti semua apa – apa yang datang dari Rasulullah Shollallahu A’laihi Wa sallam Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman : وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا “ Dan apa yang diberikan Rasul (Shallallahu ‘alaihi wasallam) kepadamu maka terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah ” ( QS. Al-Hasyr : 7 ) Ayat ini Menunjukan Perintah untuk Mengikuti apa – apa yang di bawa oleh Rasulullah Shollallahu A’laihi Wa sallam baik perbuatan,perkataan, dan sebagainya di dalam ke

ISTILAH TERTENTU (Pengetahuan)

Gambar
ISTILAH - ISTILAH TERTENTU Sedangkan ilmu (العلم) adalah sifat yang dengannya sesuatu yang di kehendaki bisa diketahui dengan sempurna. bodoh (الجهل) adalah tidak adanya pengetahuan akan sesuatu perkara. Dzan (الظن) adalah menilai sesuatu yang lebih kuat dari dua perkara. Wahm (الوهم) adalah menemukan sesuatu yang kurang kuat dari dua perkara. Syak (الشك) adalah menemukan persamaan pada dua perkara. Keraguan yang timbul tentanga antara apakah seseorang bernama Zaid sedang berdiri atau tidak yang sama-sama kuat dinamakan syak, jika lebih unggul salah satunya dinamakan dzan, dan ketika mengunggulkan salah satu antara keadaan Zaid sedang berdiri atau tidak sedang berdiri dinamakan wahm. Dalam kaitan ini, ilmu dalam pengertian fiqih mengandung pengertian dzan (prasangka). Maksudnya, sebagaimana dalam pembahasan selanjutnya, akan diketemukan adanya kaidah yang menyatakan bahwa produk ijtihad sebagai salah satu mekanisme metode penggalian hukum dalam islam masuk dalam kate

Pembahasan BAB Hukum Dan Pembagiannya

Gambar
HUKUM (الحكم) 1.Definisi : A. Secara Bahasa Adalah Menetapkan sesuatu dengan sesuatu. B. Secara istilah Adalah الخطاب المتعلق بأفعال المكلفين طلبا أو تخيير أو وضعا “Khitab Allah atau Sabda Nabi yang Berhubungan dengan Perbuatan Mukallaf baik dalam bentuk Tuntutan atau Pilihan atau Ketetapan “ 2.Pembagian Hukum • Taklifi (التكليفي)            Adalah Khitab (Firman Allah dan Sabda Nabi) yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf dengan menuntut serta memilih, maksud menuntut untuk mengerjakan sesuatu atau menuntut untuk meninggalkan sesuatu dan mempersilahkan kepada mukallaf untuk mengerjakan atau meninggal dalam perbuatan tertentu. Pembagian Taklifi juga terbagi menjadi 2 macam : 1.Tuntutan (الطلبا) Adapun macam – macamnya : a.Al Ijab (الايجاب) Firman Allah atau Sabda Nabi yang menuntut untuk mengerjakan sesuatu dengan keharusan atau pasti. b.An Nadb (الندب) Firman Allah atau Sabda Nabi yang menuntut untuk mengerjakan sesuatu dengan tidak mengharuskan. c.At

PEMBAHASAN PEMBAGIAN AL-AHKAM DAN BAB HAKIM

Gambar
PEMBAGIAN Al – AHKAM DALAM USHUL FIQIH, diantaranya yaitu : 1.HAKIM 2.HUKUM 3.MAHKUM BIHI 4.MAHKUM ALAIHI HAKIM (الحاكم) Yang di maksud Hakim adalah Yang Membuat dan Menetapkan Hukum atas Mukallaf (Orang Yang Di bebani Hukum. Maka Hakim dalam Islam ialah Allah. Di karenakan Allah menetapkan hukum kemudian di sampaikan kepada Rasul-Nya yaitu Muhammad Shallallahu A’laihi Wassalam maka yang menjadi Hakim adalah Syariatlah yang menjadi Hakim. Terdapat sebuah perbedaan tentang “Siapakah yang menjadi Hakim sebelum di utusnya Rasul? 1.Mu’tazilah menganggap bahwa yang menjadi hakim ialah AKAL Jadi setiap apapun perbuatannya maka di pertimbangkan dengan Akal dan mereka Berpendapat bahwa Allah tetap Membalas perbuatan hambanya sesuai kemampuan Akalnya. Beralasan sesuai firman Allah : قُل لاَّ يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ “Katakanlah tidak sama yang buruk dengan yang baik meskipun banyaknya yang buruk menarik hatimu.” (QS: al Baqar

Pengenalan Ushul Fiqh

Gambar
Bab Awal Pengenalan Ushul Fiqih 1.Ushul : Secara  Bahasa  adalah  Dasar atau Tempat Berdirinya Sesuatu atau Pondasi Secara  Istilah  memiliki 4 Makna diantaranya : 1. (Kaidah Keseluruhan)   Seperti: Halalnya  Bangkai  ( حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ )  Bagi Yang Terpaksa yang Menyalahi Asalnya. 2.   (Kuat di Pendengaran)  "Asal Perkataan itu Hakikatnya"   Seperti: Nabi Ibrahim ketika di tanya oleh Seorang Raja maka beliau berkata "dia Saudariku" dalam sebuah Hadits Riwayat Ahmad maknanya dia bukan saudara iman atau saudar sepupu akan tetapi Dia Saudari Kandung                 3 . (Al Mustashhab)                           "Asal hukum itu di tetapkan Sebagaimana Sebelumnya" misal: Ragu - Ragu sudah berwudhu. Jika dia Ragu - Ragu apakah dia sudah berwudhu atau belum maka di kembalikanlah hukum sebelumnya (Kebiasaan selalu berwudhu atau jarang berwudhu)               4.(Dalil/Bukti/Sumber)  Wajibnya